Doa Menyambut Ramadhan – Umat Islam di seluruh belahan dunia memang selalu menantikan datangnya bulan suci Ramadhan, meski dengan kadar yang berbeda-beda. Sebagian begitu antusias hingga setiap saat hanya berdoa dan mengharap bertemu kembali dengan Ramadhan.
Mereka nampak antusias jika Ramadhan sudah mendekat. Namun sebagian ada juga yang biasa saja, bahkan cenderung tidak peduli pada bulan mana ia sedang berada. Untuk yang terkahir, kita berdoa agar Allah swt menjauhkan kita dari hal ini dan memberi hidayah kepada mereka yang masih enggan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Bagi mereka yang antusias tentu tidak hanya sebatas menunggu. Mereka berdoa kepada Allah agar kiranya masih punya kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan yang akan datang mengingat barakah dan keutamaan yang ada di dalamnya. Pun mereka berharap agar amalan yang dilakukan diterima oleh Allah swt.
Lalu adakah doa khusus untuk menyambut bulan Ramadhan ini?
Sependek yang kami tahu, tidak didapati riwayat yang bersumber dari Rasulallah saw tentang doa seperti apa yang diucapkan ketika hendak memasuki Ramadhan. Hanya saja selepas beliau wafat, umat (Sahabat) begitu gembira menyambut datangnya bulan Ramadhan ini. Dan kegembiraan tersebut diwujudkan dalam bentuk doa dan harapan baik akan bulan mulia ini. Hal ini sebagaimana yang direkam oleh Ibnu Rajab al-Hambali dari Mu’alla bin al-Fadhl:
كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم
“Dahulu para Sahabat berdoa kepada Allah Ta’ala selama enam bulan agar menyampaikan mereka pada bulan Ramadhan. Dan berdoa selama enam bulan (juga) agar amal Ramadhan mereka diterima (lihat Lathaif al-Ma’arif, hal. 264).”
Hal ini merupakan sebuah gambaran luar biasa, betapa para Sahabat begitu antusian sebelum dan sesudah Ramadhan berlalu. Mereka berdoa agar Allah ‘azza wa jalla memberi kesempatan untuk berjumpa dengan Ramadhan, pun agar Allah berkenan menerima amal ibadah mereka. Suatu semangat yang sangat layak untuk kita ambil dan warisi.
Salah satu doa yang biasa mereka ucapkan -sebagaimana yang diriwayatkan oleh Yahya bin Abi Katsir- adalah:
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً
“Ya Allah, sampaikanlah aku di bulan Ramadhan, dan sampaikanlah Ramadhan kepadaku, serta terimalah amal ibadahku di dalamnya (lihat Lathaif al-Ma’arif, hal. 264).”
Meski demikian, terdapat doa yang bisa diucapkan di awal bulan manapun, termasuk Ramadhan. Doa tersebut adalah tatkala melihat hilal atau bulan baru sebagai pertanda berakhirnya hari pada bulan yang bersangkutan. Lafal doa tersebut adalah;
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا نُحِبُّ وَتَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Allahu Akbar! Ya Allah, jadikanlah hilal itu nagi kami dengan aman dan iman, keselamatan dan Islam serta taufik kepada apa yang kami cinta dan Engkau ridla. Rabb kami dan Rabbmu (bulan) adalah Allah (HR. Ahmad 888, Ad-Darimi dalam Sunannya no. 1729, dan dinilai shahih oleh Syua’ib Al-Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad, 3/171).”
Oleh karenanya, bagi anda yang berkesempatan menyambut bulan baru, termasuk Ramadhan maka disunnahkan untuk mengucapkan doa ini. Dan berdoalah kepada Allah agar kita bisa berjumpa dengan Ramadhan dan menerima amalibadah yang kita lakukan selama berada di bulan mulia tersebut. Sebab jika generasi terbaik (Sahabat) melakukannya, maka tentu kita lebih wajib untuk berbuat hal demikian.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.